Serangan ransomware terhadap Pusat Data Nasional (PDN) pada Kamis (20 Juni 2024) lalu melumpuhkan sejumlah layanan publik. Kementerian Komunikasi dan Informatika mengumumkan pada Selasa (25 Juni 2024) bahwa total 282 layanan, termasuk layanan urusan dalam negeri dan layanan pemerintah daerah yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah, sudah tidak tersedia lagi.
Banyak layanan di Kemendikbud Ristek yang belum bisa diakses. Halaman beasiswa.kemdikbud.go.id yang digunakan untuk mendaftar berbagai layanan beasiswa, seperti Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), masih dinonaktifkan. kip-kuliah.kemdikbud.go.id juga memiliki halaman Kartu Indonesia Pintar Perguruan Tinggi (KIP-K) yang tidak dapat diakses. Padahal, KIP Perguruan Tinggi sangat penting bagi calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Skema ini mencakup biaya pendidikan yang dibayarkan langsung ke universitas dan subsidi biaya hidup yang diterima mahasiswa setiap bulannya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memastikan 47 domain atau alamat layanannya terkena gangguan PDN. Selain link di atas, ada juga formen.kemdikbud.go.id, lisensifilm.kemdikbud.go.id, dan inspiratifdikti.kemdikbud.go.id. Untuk mengatasi hal tersebut sementara, Departemen Pelayanan Umum Kemdikbudristek menghimbau masyarakat dapat menghubungi Call Center 177, email klaim@kemdikbud.go.id atau kirim email ke ult.kemdikbud.go. Namun hal tersebut masih kurang memenuhi sebagian kebutuhan masyarakat, terlihat dari kolom komentar yang diunggah Unit Pelayanan Terpadu Kemdikbudristek (@ult.kemdikbud).
Layanan Srikandi atau singkatan dari Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terpadu merupakan layanan online yang digunakan oleh pemerintah pusat dan daerah di semua tingkatan untuk mengelola komunikasi. Salah satu dampak paling nyata dari lumpuhnya PDN sejak pekan lalu adalah data imigrasi. Salah satu keluhan yang paling banyak dikeluhkan warga adalah ketidakmampuannya mendapatkan paspor. Beberapa media juga memberitakan adanya kerusuhan terhadap calon jemaah umroh yang paspornya tidak diisi.

